Bingga atau Tonda, Anyaman Khas Suku Kaili
-
Dilihat: 1216
Bingga dalam bahasa Indonesia disebut ‘Bakul’. Bingga merupakan anyaman yang terbuat dari batang bambu yang sudah di potong, dibelah dan di iris sesuai ukurannya kemudian dianyam sedemikian rupa hingga mempunyai ciri khas membentuk sebuah bakul. Ukuran dan bentuk dari bakul khas Sulawesi Tengan ini beragam, bakul bisa dibuat baik dalam ukuran yang besar ataupun kecil sesuai keinginan pembuatnya. Dengan Tonda, banyak kelebihan yang bisa didapatkan. Dibuat dari daun silar, Tonda bisa bertahan hingga satu tahun penggunaan.
Manfaat dari bakul ini adalah bisa mengisi/menyimpan benda – benda apa saja, seperti hasil komoditi dan lain sebagainya. Selain itu, dalam tradisi adat seperti ‘posusa’ (partisipasi dan sumbangsi untuk keluarga besar), bakul juga kerap digunahkan sebagai tempat menyimpan gabah atau beras untuk diantarkan kepada penyelenggara acara misalnya perkawinan, kematian dan sebagainya.
Salah satu keunikan yang tidak akan pernah bisa ditiruh oleh masyarakat manapun didunia adalah mana kala Para masyarakat menjunjung bakul dikepalanya meskipun tidak dipegang, bakul itu seolah tidak mau beringsut dan tidak terjatuh dari kepala orang yang sedang menjunjungnya. Suatu keunikan yang tidak terduga oleh siapapun, memang hal ini terkesan enteng namun jika belum biasa, siapapun tidak akan bisa meniruhnya.
Warga bisa menggunakannya selepas itu untuk wadah daging. Andai rusak, limbah Tonda tidak akan mencemari lingkungan. Kedua, wadah dari daun silar tidak berbahaya untuk kesehatan, karena alami. Di luar semua itu, penggunaan Tonda dalam penyebaran daging kurban THK Dompet Dhuafa juga bertujuan untuk memberdayakan pengrajin lokal
Leave your comments